Senin, 04 Januari 2010

Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot
yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Adapun, prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah. Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi
tiga macam, yaitu (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada
saat digunakan; (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan,
yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan
lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat.
Contoh, kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan
siswa, dsb.
Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya
kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam
mengajar.
Contoh: pita mesin ketik/komputer, , bola lampu, dan kertas.
b. Sarana pendidikan tahan lama
Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat
yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang
relatif lama.
Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa
peralatan olah raga.
6
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam
sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana
pendidikan tidak bergerak.
a. Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,
contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.
b. Sarana pendidikan yang tidak, adalah semua sarana pendidikan yang
tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya
saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar, Sarana
Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya
dengan proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan
media pengajaran.
a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam
proses belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan
alat praktik.
b. Alat peraga
Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat
berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi
pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai
dengan yang konkret.
c. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga
jenis media, yaitu media audio, media visual, dan media audio
visual.
7
2. Prasarana
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang
praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya
proses belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah,
tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir
kendaraan.
Proses administrasi sarana prasarna meliputi 5 hal, yaitu: (1)
penentuan kebutuhan, (2) pengadaan, (3) pemakaian, (4) pengurusan
dan pencatatan, (5) pertanggungjawaban. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.2. Proses Administrasi Sarana dan Prasarana
Penentuan Kebutuhan
Pertanggungjawaban Pengadaan
Pengurusan dan
Pencataan
Penggunaan dan
Pemeliharaan
8
3. Penentuan Kebutuhan
Melaksanakan analisis kebutuhan, analisis anggaran, dan penyeleksian
sarana prasarana sebelum mengadakan alat-alat tertentu. Berikut adalah
prosedur analisis kebutuhan berdasarkan kepentingan pendidikan di
sekolah.
a Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak
1) Barang yang habis dipakai, direncanakan dengan urrutan
sebagai berikut.
- Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dari rencana kegiatan sekolah.
- Memperkirakan biaya untuk pengadaan barang tersebut
tiap bulan.
- Menyusun rencana pengadaan barang menjadi rencana
triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan.
2) Barang tak habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai
berikut.
- Menganalisis dan menyusun keperluan sesuai dengan
rencana kegiatan sekolah serta memperhatikan
perlengkapan yang masih ada dan masih dapat dipakai.
- Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan
dengan memperhatikan standar yang telah ditentukan.
- Menetapkan skala prioritas menurut dana yang tersedia,
urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan
tahunan.
b Penentuan Kebutuhan Barang Tidak Bergerak
Pengadaan barang tidak bergerak meliputi pengadaan tanah dan
bangunan, direncanakan dengan urutan sebagai berikut.
1) Mengadakan survei tentang keperluan bangunan yang akan
direnovasi dengan maksud untuk memperoleh data mengenai:
fungsi bangunan, struktur organisasi, jumlah pemakai dan
jumlah alat-alat/ perabot yang akan ditempatkan.
2) Mengadakan perhitungan luas bangunan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data survei.
9
3) Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan
harga standar yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
4) Menyusun pentahapan rencana anggaran biaya yang disesuaikan
dengan rencana pentahapan pelaksanaan secara teknis, serta
memperkirakan anggaran yang disediakan setiap tahun, dengan
memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan, sesuai
dengan kebijaksanaan departemen.
c. Perhitungan Kebutuhan Ruang Belajar
Menghitung kebutuhan ruang belajar harus memperhatikan
tambahan jumlah siswa yang diperkirakan akan ditampung pada
tahun yang akan datang. Perkiraan tambahan jumlah siswa
didasarkan pada anak usia sekolah yang akan ditampung dan arus
lulusan yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi di
tingkat propinsi/ kabupaten. Selain itu, juga perlu memperhatikan
jumlah murid yang keluar dari sekolah baik lulusan, pindahan,
maupun putus sekolah.
Perhitungan kebutuhan ruang belajar/guru tergantung dari jumlah
tambahan siswa, jumlah rata-rata murid untuk setiap rombongan
belajar/kelas, dan efisiensi penggunaan ruang belajar (shift).
Selanjutnya, perhitungan kebutuhan ruang belajar dapat
diformulasikan sebagai berikut.
Jumlah siswa - Jumlah siswa
Kebutuhan yang diperkirakan sekarang
tambahan =
ruang belajar
Jumlah siswa > shift
Rata-rata per kelas
10
4. Pengadaan Sarana Prasarana
Pengadaan sarana prasarana pendidikan merupakan upaya merealisasikan
rencana kebutuhan pengadaan perlengkapan yang telah disusun
sebelumnya, antara lain sebagai berikut.
a Pengadaan buku, alat, dan perabot dilakukan dengan cara membeli,
menerbitkan sendiri, dan menerima bantuan/ hadiah/ hibah.
b Pengadaan bangunan, dapat dilaksanakan dengan cara:
1) membangun bangunan baru;
2) membeli bangunan;
3) menyewa bangunan;
4) menerima hibah bangunan;
5) menukar bangunan;
c Pengadaan tanah, dapat dilakukan dengan cara membeli, menerima
bahan, menerima hak pakai, dan menukar.
5. Penggunaan dan Pemeliharaan
Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan
pendidikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip
efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah
harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar pencapaian tujuan
pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun, prinsip efisiensi berti, pemakaian semua perlengkapan
pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan
yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang.
Pemeliharaan merupakan kegiatan yang terus menerus untuk
mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik atau siap untuk
dipakai. Menurut kurun waktunya, pemeliharaan dibedakan dalam:
a. pemeliharaan sehari-hari, misalnya: mobil, mesin disel, mesin ketik,
komputer, dsb.
b. pemeliharaan berkala, yaitu: dua bulan sekali, tiga bulan sekali, dsb.
11
6. Pengurusan dan Pencatatan
Semua sarana prasarana harus diinventarisasi secara periodik, artinya
secara teratur dan tertib berdasarkan ketentuan atau pedoman yang
berlaku. Melalui inventarisasi perlengkapan pendidikan diharapkan dapat
tercipta administrasi barang, penghematan keuangan, dan mempermudah
pemeliharaan dan pengawasan. Apabila dalam inventarisasi terdapat
sejumlah perlengkapan yang sudah tidak layak pakai maka perlu
dilakukan penghapusan.
7. Pertanggungjawaban (Pelaporan)
Penggunaan sarana prasarana inventaris sekolah harus
dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan
barang-barang tersebut yang ditujuakn kepada instansi terkait. Laporan
tersebut sering disebut dengan mutasi barang. Pelaporan dilakukan sekali
dalam setiap triwulan, terkecuali bila di sekolah itu ada barang rutin dan
barang proyek maka pelaporan pun seharusnya dibedakan.
8. Laboratorium
Laboratorium adalah tempat praktik dan menguji suatu hal yang
berkenaan dengan teori yang sedang dipelajari dan atau telah didapat atau
dikuasainya. Di laboratorium orang-orang dapat melakukan pengujian
yang didukung dengan alat-alat uji dan bahan uji. Beberapa macam
laboratorium, seperti : laboratorium bahasa, IPA, IPS, Komputer (IT),
dsb. Agar penggunaan laboratorium dapat tertib dan efektif maka
diperlukan adanya administrasi laboratorium yang antara lain sebagai
berikut.
a. Pengelola
b. Ruang Laboratorium
c. Peralatan dan Bahan Laboratorium
d. Pemeliharaan dan Penempatan
e. Tata tertib dan Keamanan
f. Kegiatan Laboratorium
g. Pelaporan
12
9. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan jantungnya sebuah sekolah. Suatu sekolah bisa
berkualitas apabila sekolah tersebut dapat menyediakan, mengelola dan
memanfaatkan perpustakaan secara efektif. Perpustakaan adalah tempat
menyediakan buku-buku bacaan, penunjang, dan referensi lain baik
berbentuk cetak maupun elektronik (books or nonbooks materials) yang
mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu, perpustakaan juga
merupakan tempat kegiatan siswa belajar (membaca buku atau referensi
lain dan atau memperhati tayangan melalui media pembelajaran lainnya
yang disediakan sehingga membantu keefektifan kegiatan belajar
mengajar. Untuk itu, di sekolah wajib diselenggarakan perpustakaan.
Untuk membantu penyelenggaraan perpustakaan yang efektif maka perlu
diadakan administrasi perpustakaan, yaitu:
a. Pengelola
b. Ruang Perpustakaan
c. Program Kerja
d. Perlengkapan, seperti:
1) Kartu Anggota Perpustakaan
2) Kartu Peminjam
3) Kartu Katalog
4) Katalog Buku/non-buku (media elektronik)
13
Tugas
1. Berikan contoh kurikulum dari hasil binaan pada satu sekolah yang
meliputu : administrasi sarana dan prasarana pendidikan
2. Mampu membina kepala sekolah dalam administrasi sarana dan
prasarana pendidikan
14
Evidence of learning dan Indikatornya
No Kompetensi Indikator Materi Uji Pada
Setiap Aspek
Evidence of
Learning
Pengetahuan tentang
administrasi sarana,
prasarana pendidikan
Konsep tentang
administrasi sarana,
prasarana
pendidikan
memahami secara
subtansi dan teknis dari
administrasi sarana,
prasarana pendidikan
Keterampilan :
Menyusun
administrasi sarana,
prasarana pendidikan
Contoh :
administrasi sarana,
prasarana
pendidikan
Pengetahuan :
Metode pembinaan
administrasi sarana,
prasarana pendidikan
Strategi
prmbinaan
administrasi
sekolah
1. Administrasi
sekolah
Melakukan pembinaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar